Sabtu, 27 April 2013
Semua itu Kembali Pada Imanmu
Aku sangat mencintai dirinya...
Logikaku berbisik : "jangan terlalu..."
Ketika jiwaku sangat merindukan kehadirannya...
Lagi-lagi logikaku berbisik : "jangan terlalu..."
Hatiku bertanya : "mengapa...?"
"padahal rasa ini memang terlalu,
Haruskah aku membohongi perasaanku sendiri?"
Logikaku balik tanya :
"masih ingatkah kamu pada kepedihan yang ditimbulkan oleh cinta dan rindu yang terlalu?".......
Hatiku mengangguk...
Sekilas tergurat rasa kepedihan yang pernah melanda...
Sahabatku...
Ketika cinta bertanya tentang cinta...
Maka imanlah jawabannya
Begitulah Cara Mencintai Secara Dewasa...
“Cinta Yang Sebenarnya Hanyalah untuk Sang Robbi dan Rasulnya
Dengan Begitu Kita Kan Merasakan Nikmatnya Iman”
SURAT CINTA
( REMAJA ) PACARKU AKU HARUS CEPAT PULANG
Pacarku kutuliskan dalam surat saya ini adalah hasil renunganku,
dalam waktu lama kurenungkan hubungan ini cuma membuang waktu, uang habis untuk
makan, nonton, padahal aku harus menabung buat melamar dirimu. Dan aku takut
hubungan ini membawa ketidaknikmatan dalam menikah, gak ada serunya lagi karena
sebagian rasa cinta yang memudar karena termakan waktu dalam hubungan ini, dan
komitmenku sebagai cowok menjadi kecil karena menggampangkan urusan untuk naik
kejenjang pelaminan. Bahkan bisa jadi setan akan menjerumuskan.
Aku bukan cowok yang jual janji, ini demi kebaikan, agar hubungan
dihentikan namun berkomitmen untuk kelangsungan pernikahan yang aku targetkan
tahun depan.
Dengan berhentinya hubungan kita, uang bisa ditabung, waktu bisa
difokuskan untuk mencari pekerjaan halal, dan meningkatkan keahlian sebagai
modal dasar APBN..hehehe.
Dengan berhentinya hubungan pacar, ini bukan mundur, namun bagi
kita ini justru sebuah kemajuan melangkah.
Dan Dirimu bisa banyak waktu belajar buku memasak, waktu bagi dirimu
bisa belajar menjadi seorang Istri Shalihah, dan bagaimana Sunnah Nabi dalam
mendidik anak-anak kita.
Hubungan pacaran itu palsu, aku merasa tidak gentle, karena tidak
adanya kepastian meminangmu, karena hanya menghabiskan waktu, bilang sayang..oh
sayang, namun kata-kata tersebut hambar, huh emangnya aku cowok apaan?
Aku harus siap meminangmu lahir dan bathin, bukan berlama-lama
kencan, sedangkan semua urusan butuh planning, perencanaan dan target, apalagi
menuju mahligai Rumah tangga ?
Pahamilah pacarku, pacarku aku harus cepat pulang eh kembali
kepada-Nya alias taubat..
Taubat, untuk memperbanyak ilmu, bukan berlama-lama menelepon
dirimu, dan bicara mengobral janji kata-kata kosong, apalagi melihat FB Yusuf
Mansur Network, ternyata pacaran itu seperti memperbanyak dosa saja, padahal
kita butuh pertolongan Allah untuk menghalalkan hubungan kita. Agar doa kita
diijabah, lalu Allah memperjodoh kita dan menghalalkan hubungan aku dan dirimu
dengan pernikahan.
Membangun keluarga Islami, sesuai Sunnah Nabi. Maafkan pacarku,
sampai disini dulu, semoga Allah membimbing kita berdua, belajarlah taat
kepadaku sebagai calon imammu, calon pemimpin yang kuat Islamnya, dan surat ini
adalah komitmenku bahwa aku harus menuju perpisahan ini demi kebaikan hubungan
kita berdua dalam keredhoan Allah, yaitu menikah.
Jangan merasa terlalu lama, pacarku. Rindu tertahan karena Allah,
akan indah dijalani dalam pernikahan, tidak ada hambatan, tidak ada
kekhawatiran, tidak ada kepalsuan, semuanya halal, halal dan halal, semoga
Allah merahmati kita untuk mendapatkan perbaikan dalam hidup yang diredhoi
Allah, Amin.